Menentukan Rumus Kimia Hidrat
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagiandari struktur kristalnya.
Contoh:
1. Terusi (CuSO4.5 H2O) : tembaga(II) sulfat pentahidrat
2. Gipsum (CaSO4.2 H2O) : kalsium sulfat dihidrat
3. Garam inggris (MgSO4.7 H2O) : magnesium sulfat heptahidrat
4. Soda hablur (Na2CO3.10 H2O) : natrium karbonat dekahidrat
Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air
kristalnya dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka
air kristalnya akan lepas.
Contoh: CuSO4.5 H2O(s) → CuSO4(aq) + 5 H2O(l)
Gambar 3.11 CuSO4.5 H2O (kiri) dan CuSO4 (kanan). Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter & Change, Martin S. Silberberg, 2000.
Jumlah molekul air kristal dari suatu senyawa hidrat dapat ditentukan melalui cara sebagai berikut.
Contoh:
Sebanyak 5 gram hidrat dari tembaga(II) sulfat (CuSO4.5 H2O) dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga(II) sulfat yang terbentuk adalah 3,2 gram, tentukan rumus hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5, S = 32, O = 16, dan H = 1).
Jawab:
Massa H2O = 5 gram – 3,2 gram = 1,8 gram
Mol CuSO4 =
Mol H2O =
Perbandingan mol CuSO4 : H2O
= 0,02 mol : 0,1 mol
= 1 : 5
Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5.
Jadi, rumus hidrat tersebut adalah CuSO4.5 H2O.
Menentukan Rumus Formula Hidrat LiClO4
Hidrat LiClO4 ditemukan mengandung 33,60% air. Tentukanlah formula hidrat tersebut?Jawab:
Ide untuk menyelesaikan soal ini adalah dengan menentukan perbandingan mol antaraanhidrat dengan hidratnya. Sebagai asumsi maka kita misalkan hidrat tersebut memiliki rumus LiClO4.xH2O, dengan menentukan nilai “x” maka kita bisa menemukan formula hidratnya.
Kita misalkan massa hidrat tersebut adalah 100 g maka:
Massa H2O = 33,60%.100 g = 33,60 g
Massa anhidrat LiClO4 = (100%-33,60%).100g = 66,40 g
Mol masing-masing dicari dengan cara sebagai berikut:
Mol LiClO4
= massa/Mr
= 66,40 g / 106 gmol-
= 0,624 mol
Mol H2O
= massa/Mr
= 33,60 g/ 18 gmol-
= 2,106 mol
Perbandingan mol LiClO4 : H2O
= 0,624 mol : 2,106 mol
= 1 : 3,3
= 1:3
Jadi nilai “x” adalah 3 dan rumus hidratnya adalah LiClO4.3H2O yaitu litium perklorat trihidrat.
Menentukan Rumus Hidrat In(NO3)3
Jika 54,2 g indium nitrat dipanaskan untuk mengeluarkan air hidrasinya maka akan dihasilkan garam anhidratnya dengan massa 46,0 g. Tentukan rumus hidrat tersebut?Jawab:
Jika hidrat dipananskan maka akan kehilangan air hidratnya. Untuk soal diatas Indium nitrat hidrat misalnya rumusnya In(NO3)3.XH2O dipanaskan akan dihasilkan anhidrat In(NO3)3 dan H2O dengan reaksi:
In(NO3)3.XH2O(s)
-> In(NO3)3(s) + H2O(g)
Sesuai hukum kekekalan massa maka, massa zat bereaksi dan sesudah reaksi
adalah sama sehingga massa hidrat akan sama dengan massa anhidrat ditabah
dengan massa H2O.Jadi massa H2O
= massa hidrat – massa anhidrat
= 54,2 – 46,0
= 8,2 g
Mencari mol In(NO3)3 dan H2O agar dapat dibandingkan.
Mol In(NO3)3
= massa / Mr
= 46,0 g / 300
= 0,153 mol
Mol H2O
= massa / Mr
= 8,2 g / 18
= 0,46 mol
Perbandingan molnya
= mol In(NO3)3 : mol H2O
= 0,153 mol : 0,46 mol
= 1 : 3
Jadi nilai x adalah 3 dan ruus hidratnya adalah In(NO3)3.3H2O dengan nama Indium nitrat trihidrat.
Mencari
Rumus Hidrat ZnSO4
Suatu senyawa hidrat 3,845 gram
dipanaskan sampai semua air hidrasinya keluar dan diperoleh garam anhidratnya
sebanyak 2,165 gram. Tes kualitatif mengindikasikan bahwa kationnya adalah Zn2+
dan anionnya adalah SO42- . Hitunglah prosentase air dalam hidrat
tersebut dan bagaimanakah rumus hidratnya?
Jawab:
Karena kation yang teridentifikasi
adalah Zn2+ dan anionnya adalah SO42- maka rumus
anhidratnya adalah ZnSO4. Dengan mengetahui massa air maka kita akan memperoleh
prosentase air hidratnya, sedangkan perbandingan mol hidrat dan airnya akan
kita dapatkan rumus hidratnya.
Reaksi:
ZnSO4.xH2O(s) -> ZnSO4(s) + H2O(g)
Massa air
= massa hidrat – massa anhidrat
= 3,845 g – 2,165 g
= 1,68 g
Prosentase air hidrat
= massa air / massa hidrat x 100%
= 1,68 g / 3.845g x 100%
= 43,7%
Mol ZnSO4
= massa / Mr
= 2,165 g / 161 gmol-
= 0,01341 mol
Mol H2O
= massa / Mr
= 1,68 g / 18 gmol-
= 0,09333 mol
Perbandingan mol ZnSO4 dan air
= 0,01341 mol : 0,09333 mol
= 1: 6,9599
= 1:7
Jadi rumus x adalah 7 dan rumus
hidratnya adalah ZnSO4.7H2O atau Seng sulfat heptahidrat.
D. RUMUS MOLEKUL DAN KADAR UNSUR DALAM
SENYAWA
Perbandingan massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus molekulnya.
Dimana,
Perbandingan massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus molekulnya.
Dimana,
|
Contoh :
Berapakah kadar C dan N dalam urea (CO(NH2)2)?
Dimana, Ar C = 12 ; N = 4 ; O = 16 ; dan H = 1.
Berapakah kadar C dan N dalam urea (CO(NH2)2)?
Dimana, Ar C = 12 ; N = 4 ; O = 16 ; dan H = 1.
Jawab:
|
|
|
1
mol urea mengandung 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N dan 4 atom H.
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60 Kadar C = x 100 % = 20 % Kadar N = x 100 % = 46,66 % |
|
Pahamkah
Anda? Coba kerjakan latihan beikut!
LATIHAN
|
|
1.
|
Berapa
persenkah kadar N dan S dalam senyawa ZA atau (NH4)2SO4.
Dimana Ar N = 14 ; S = 32 ; H = 1 dan O = 16. |
KUNCI LATIHAN
Dalam (NH4)2SO4 terdapat 2 atom N, 8 atom H, 1 atom S, dan 4 atom O.
....Mr (NH4)2SO4 = 28 + 8 + 32 + 64 = 132
........%N = x 100 % = 20 %
........%S = x 100 % = 20 %
Benarkah jawaban yang Anda kerjakan? Semoga ya.
PENENTUAN RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL
Rumus kimia menunjukkan jenis atom unsur dan jumlah relatif masing-masing unsur yang terdapat dalam zat. Banyaknya unsur yang terdapat dalam zat ditunjukkan dengan angka indeks.
Rumus kimia dapat berupa rumus empiris dan molekul.
“Rumus empiris, rumus yang menyatakan
perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun senyawa”
|
Rumus
molekul, rumus yamg menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun
satu molekul senyawa.
Contoh : Anda perhatikan pada tabel berikut.
Tabel 06.9 Rumus molekul dan rumus empiris beberapa senyawa
Contoh : Anda perhatikan pada tabel berikut.
Tabel 06.9 Rumus molekul dan rumus empiris beberapa senyawa
Rumus Molekul = (
Rumu Empiris ) n
Mr Rumus Molekul = n x ( Mr Rumus Empiris ) |
...n
= bilangan bulat
Untuk menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa, dapat ditempuh dengan langkah berikut :
Untuk menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa, dapat ditempuh dengan langkah berikut :
1.
|
Cari
massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa
|
2.
|
Ubah
ke satuan mol
|
3.
|
Perbandingan
mol tiap unsur merupakan rumus empiris
|
4.
|
Untuk
mencari rumus molekul dengan cara :
( Rumus Empiris ) n = Mr n dapat dihitung |
5.
|
Kemudian
kalikan n yang diperoleh dari hitungan, dengan rumus empiris.
|
Contoh
:
1.
|
Suatu senyawa
terdiri dari 43,7% P dan 56,3% O. Tentukan rumus empirisnya! (Ar P = 3 dan O
= 16)
Jawab : ...Misal massa senyawa = 100 gram ...Maka massa P dan O masing-masing 43,7 g dan 56,3 g ...Perbandingan mol P : mol O = : ........................................= 1,41 : 3,52 ........................................= 1 : 2,5 ........................................= 2 : 5 Jadi rumus empirisnya P2O5 |
2.
|
Suatu
senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan sisanya Nitrogen. Jika Mr
senyawa itu = 80 (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan rumus empiris dan
rumus molekul senyawa itu!
Jawab : Persentase Nitrogen = 100% - ( 60% + 5% ) = 35% Misal massa senyawa = 100 gram Maka massa C : N : H = 60 : 35 : 5 Perbandingan mol C : mol H : mol N = : : = 5 : 5 : 2,5 = 2 : 2 :1 Maka rumus empiris = C2H2N ( C2H2N ) n = 80 ( 24 + 2 + 14 ) n = 80 ( 40 ) n = 80 n = = 2 Jadi rumus molekul senyawa tersebut = ( C2H2N ) 2 = C4H4N2 |
Pahamkah
Anda? Coba kerjakan latihan berikut.
LATIHAN
1.
|
Stirena
adalah komponen penyusun Polistirena, mempunyai massa molekul relatif (Mr)
sebesar 104. Jika diketahui rumus empirisnya (CH), maka tentukan rumus
molekul Stirena! (Ar C = 12 ; H = 1)
|
2.
|
Massa
molekul relatif suatu senyawa yang dianalisis 58. Jika senyawa itu terdiri
dari 82,8% Karbon dan 17,2% Hidrogen, tentukan rumus molekulnya!
Jika Anda telah menyelesaikan soal tersebut, cocokkan jawaban Anda dengan kunci berikut! |
KUNCI LATIHAN
1.
|
Jawab
:
|
|
Rumus Stirena = (
Rumus empiris Stirena ) n
.....Mr Stirena = n x (Mr CH) ..............104 = n x {( 1 x 12 ) + ( 1 x 1 )} ..............104 = n x 13 .................n == 8 Jadi rumus molekul Stirena adalah ( CH ) 8 atau C8H8 |
2.
|
Jawab
:
|
|
Dalam
100 gram senyawa
Perbandingan massa C : massa H = 82,8 g : 17,2 g Perbandingan mol C : mol H = : .....................................= 6,9 : 17,2 .....................................= 1 : 2,5 .....................................= 2 : 5 Rumus empiris adalah C2H5 .........( C2H5 ) n = 58 .........( 24 + 5 ) n = 58 n = = 2 Jadi rumus molekul senyawa ( C2H5 ) 2 atau C4H10 |
MENENTUKAN RUMUS KIMIA HIDRAT (AIR KRISTAL)
Hidrat
adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O). Rumus kimia
senyawa kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus
hidrat adalah penentuan jumlah molekul air kristal (H2O) atau nilai x.
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai :
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai :
Rumus kimia senyawa
kristal padat : x.H2O
|
Sebagai
contoh garam Kalsium Sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4 . 2 H2O, artinya dalam
setiap mol CaSO4 terdapat 2 mol H2O. Beberapa senyawa berhidrat / berair
kristal dapat Anda lihat pada tabel berikut.
Tabel 06.10 Beberapa senyawa berhidrat
Untuk jelasnya Anda simak contoh berikut!
Contoh:
Tabel 06.10 Beberapa senyawa berhidrat
Untuk jelasnya Anda simak contoh berikut!
Contoh:
1.
|
5,0 gram hidrat
dari Tembaga (II) Sulfat dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Jika
massa Tembaga (II) Sulfat padat yang terbentuk 3,20 gram. Tentukan rumus
hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1)
Jawab : Langkah-langkah penentuan rumus hidrat : - Misalkan rumus hidrat adalah CuSO4 . x H2O - Tulis persamaan reaksinya - Tentukan mol zat sebelum dan sesudah reaksi - Hitung nilai x, dengan menggunakan perbandingan mol CuSO4 : mol H2O CuSO4 . x H2O (s) CuSO4 (s) + x H2O 5 gram 3,2 gram 1,8 gram Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = : = 0.02 : 0,10 Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = 1 : 5 Jadi Rumus hidrat dari tembaga (II) sulfat adalah CuSO4 . 5 H2O. |
2.
|
Bagaimanakah
Rumus kimia garam Barium Klorida Berhidrat (BaCl2.x H2O) bila 12,2 gram garam
tersebut dipanaskan menghasilakan zat yang tersisa sebanyak 10,4 gram.
Ar Ba = 137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1 Jawab: ....BaCl2 . x H2O .....BaCl2 .....+..... x H2O .......................,....................... ....12,2 gram ..........10,4 gram .......(12,2 - 10,4) = 1,8 gram ....Perbandingan, mol BaCl2 : mol H2O = ...................................................= 0,05 : 0,1 ...................................................= 1 : 2 Jadi rumus kimia garam tersebut BaCl2 . 2 H2O |
Pahamkah
Anda? Coba Anda kerjakan latihan berikut
LATIHAN
Kadar
air kristal dalam suatu hidrat dari Na2CO3 adalah 14,5%. Tentukan rumus
hidratnya! (Ar Na = 23 ; C = 12 ; O = 16 ; H = 1)
Jika
anda telah selesai membahasnya, cocokkan jawaban Anda
KUNCI LATIHAN
Misal: senyawa hidrat = 100 gram
.........Na2CO3 . x H2O ...===>....Na2CO3 ....+.... x H2O
.........100% ......... ..................85,5% ............14,5%
.........= 100 gram ............... ..= 85,5 gram .......= 14,5 gram
Misal: senyawa hidrat = 100 gram
.........Na2CO3 . x H2O ...===>....Na2CO3 ....+.... x H2O
.........100% ......... ..................85,5% ............14,5%
.........= 100 gram ............... ..= 85,5 gram .......= 14,5 gram
Perbandingan,
mol Na2CO3 : mol H2O =
..................................................= 0,8 : 0,8
..................................................= 1 : 1
Jadi Rumus hidrat tersebut Na2CO3 . H2O
..................................................= 0,8 : 0,8
..................................................= 1 : 1
Jadi Rumus hidrat tersebut Na2CO3 . H2O
HITUNGAN KIMIA
Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang diketahui harus diubah kedalam bentuk mol. Metode ini disebut metode pendekatan mol.
Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang diketahui harus diubah kedalam bentuk mol. Metode ini disebut metode pendekatan mol.
Adapun
langkah-langkah metode pendekatan mol tersebut dapat Anda simak dalam bagan
berikut :
Contoh:
Contoh:
1.
|
Berapa
gram air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4 gram H2 dengan O2?
Ar H = 1 ; O = 16.
Penyelesaian: ....Setarakan reaksinya: 2 H2 + O2 2H2O ....Agar penyelesain lebih mudah gunakan alur berikut:
....g
H2.... ....mol
H2........mol
H2O.... ....g
H2O
........... ubah ke .............cari ................ubah ke ....H2 = mol = 2 mol ....H2O = x mol H2 = x 2 mol = 2 mol ....g H2O = 2 x Mr H2O = 2 x 18 = 36 g |
2.
|
Satu
mol logam Aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya menurut
reaksi:
Al (s).... + ....HCl (aq) ....AlCl3 (aq) ....+ ....H2 (g) Ditanya: ....a. Berapa gram AlCl3 yang terbentuk? ....b. Berapa L gas H2 (STP)? ....c. Berapa pertikel H2 yang terjadi? ....Ar Al = 27 ; Cl = 35,5 Penyelesaian: ....2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g) Al = 1 mol a. AlCl3 = x mol Al ...........= x 1 mol ...........= 1 mol ....g AlCl3 = 1 x Mr AlCl3 ..............= 1 x { (27) + (3 x 35,5) } ..............= 1 x 133,5 ..............= 133,5 g b. H2 = x mol H2 ........= x 1 mol ........= 1,5 mol ....L H2 (STP) = mol H2 x 22,4 L ................... = 1,5 x 22,4 L ................... = 33,6 L c. Partikel H2 = mol H2 x 6,02 . 1023 ...................= 1,5 x 6,02 . 1023 ...................= 9,03 x 1023 partikel |
3.
|
13
gram Seng tepat habis bereaksi dengan sejumlah HCl menurut reaksi:
.....Zn (s) + HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g) Bila 1 mol gas oksigen pada tekanan dan suhu tersebut bervolume 20 liter, berapa literkah volume gas Hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut? Ar Zn = 65.
Penyelesaian:
.....Zn (s) ...+....2 HCl (aq)... ...ZnCl2 (aq)....+... H2 (g) .....mol Zn = = 0,2 mol .....mol H2 = x mol Zn ...............= x 0,2 mol ...............= 0,2 mol .....L H2 = mol H2 x 20 L (T.P) tersebut ............= 0,2 x 20 L ............= 4 L |
4.
|
Untuk
membakar gas etana (C2H6) diperlukan oksigen 4,48 L (STP), menurut reaksi:
.....C2H6 (g)..... +..... O2 (g) CO2 (g) .....+..... H2O (g) a. Berapa gram etana tersebut ( Ar C + 12 ; H = 1 ; O = 16 ) b. Berapa gram CO2 yang dihasilkan?
Penyelesaian:
.....2 C2H6 (g) + 7O2 (g) 4 CO2 (g) + 6 H2O (g) .....mol O2 = = 0,2 mol a. mol C2H6 = x 0,2 mol .................= 0,057 mol .....gram C2H6 = 0,057 x 30 = 1,71 gram b. mol CO2 = x 0,2 mol = 0,114 mol .....gram CO2 = 0,114 x 44 = 5,02 gram |
Agar
Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
1.
|
7
gram Nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan Hidrogen membentuk Amoniak (NH3)
a. Tulis reaksi setaranya! b. berapa liter Amoniak dihasilkan (stp)? (Ar N = 14) |
2.
|
Sejumlah
Karbon direaksikan dengan Oksigen membentuk Karbon dioksida (CO2). Jika CO2
dihasilkan 11,2 L (STP), berapa gram Karbon yang bereaksi? (Ar C = 12)
|
Coba
cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1.
|
Jawab
: N2 + 3 H2 2 NH3
.....Mol N2 ......= = 0,25 mol .....Mol NH3 ....= x 0,25 mol = 0,5 mol .....L NH3 (stp) = 0,5 x 22,4 L = 11,2 L |
2.
|
Jawab
: C + O2 CO2
.....Mol CO2..... = = 0,5 mol .....Mol C ........= x 0,5 mol = 0,5 mol .....Gram C ......= 0,5 x 12 = 6 gram |
Benarkah
jawaban yang Anda kerjakan?
Semoga ya, jika Anda belum paham, ulangi kembali memperhatikan contoh soal tersebut.
Semoga ya, jika Anda belum paham, ulangi kembali memperhatikan contoh soal tersebut.
Rumus
Kimia Hidrat (Air Kristal)
MENENTUKAN RUMUS KIMIA HIDRAT (AIR KRISTAL)
Hidrat
adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O). Rumus kimia
senyawa kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus
hidrat adalah penentuan jumlah molekul air kristal (H2O) atau nilai x.
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai :
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai :
Rumus kimia senyawa
kristal padat : x.H2O
|
Sebagai
contoh garam Kalsium Sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4 . 2 H2O, artinya dalam
setiap mol CaSO4 terdapat 2 mol H2O. Beberapa senyawa berhidrat / berair
kristal dapat Anda lihat pada tabel berikut.
Tabel 06.10 Beberapa senyawa berhidrat
Untuk jelasnya Anda simak contoh berikut!
Contoh:
Tabel 06.10 Beberapa senyawa berhidrat
Untuk jelasnya Anda simak contoh berikut!
Contoh:
1.
|
5,0 gram hidrat
dari Tembaga (II) Sulfat dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Jika
massa Tembaga (II) Sulfat padat yang terbentuk 3,20 gram. Tentukan rumus
hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1)
Jawab : Langkah-langkah penentuan rumus hidrat : - Misalkan rumus hidrat adalah CuSO4 . x H2O - Tulis persamaan reaksinya - Tentukan mol zat sebelum dan sesudah reaksi - Hitung nilai x, dengan menggunakan perbandingan mol CuSO4 : mol H2O CuSO4 . x H2O (s) CuSO4 (s) + x H2O 5 gram 3,2 gram 1,8 gram Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = : = 0.02 : 0,10 Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = 1 : 5 Jadi Rumus hidrat dari tembaga (II) sulfat adalah CuSO4 . 5 H2O. |
2.
|
Bagaimanakah
Rumus kimia garam Barium Klorida Berhidrat (BaCl2.x H2O) bila 12,2 gram garam
tersebut dipanaskan menghasilakan zat yang tersisa sebanyak 10,4 gram.
Ar Ba = 137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1 Jawab: ....BaCl2 . x H2O .....BaCl2 .....+..... x H2O .......................,....................... ....12,2 gram ..........10,4 gram .......(12,2 - 10,4) = 1,8 gram ....Perbandingan, mol BaCl2 : mol H2O = ...................................................= 0,05 : 0,1 ...................................................= 1 : 2 Jadi rumus kimia garam tersebut BaCl2 . 2 H2O |
Pahamkah
Anda? Coba Anda kerjakan latihan berikut
LATIHAN
Kadar
air kristal dalam suatu hidrat dari Na2CO3 adalah 14,5%. Tentukan rumus
hidratnya! (Ar Na = 23 ; C = 12 ; O = 16 ; H = 1)
Jika
anda telah selesai membahasnya, cocokkan jawaban Anda
KUNCI LATIHAN
Misal: senyawa hidrat = 100 gram
.........Na2CO3 . x H2O ...===>....Na2CO3 ....+.... x H2O
.........100% ......... ..................85,5% ............14,5%
.........= 100 gram ............... ..= 85,5 gram .......= 14,5 gram
Misal: senyawa hidrat = 100 gram
.........Na2CO3 . x H2O ...===>....Na2CO3 ....+.... x H2O
.........100% ......... ..................85,5% ............14,5%
.........= 100 gram ............... ..= 85,5 gram .......= 14,5 gram
Perbandingan,
mol Na2CO3 : mol H2O =
..................................................= 0,8 : 0,8
..................................................= 1 : 1
Jadi Rumus hidrat tersebut Na2CO3 . H2O
..................................................= 0,8 : 0,8
..................................................= 1 : 1
Jadi Rumus hidrat tersebut Na2CO3 . H2O
PEREAKSI PEMBATAS
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Anda
perhatikan gambar di bawah ini!
X + 2Y......
......XY2
|
Gambar
: Pereaksi Pembatas
Reaksi
di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan
2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan
dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X
yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul
zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Pereaksi
pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di akhir
reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi
pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi semua mol reaktan dengan
koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai nilai hasil bagi terkecil,
merupakan pereaksi pembatas.
|
Untuk
lebih jelasnya, Anda simak contoh berikut ini!
Contoh :
Contoh :
1.
|
Diketahui
reaksi sebagai berikut
..... .....S (s) + 3 F2 ..... ..... (g) SF6 (g) Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2 a. Berapa mol kah SF6 yang terbentuk? b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?
Penyelesaian
:
..... .....S + 3 F2 ......... ... SF6 Dari koefisien reaksi menunjukkan bahwa: .....1 mol S membutuhkan 3 mol F2 Kemungkinan yang terjadi: * JIka semua S bereaksi maka F2 yang dibutuhkan .....mol F2 = x 2 mol S ..... ..... .....= x 2 mol ..... ..... .....= 6 mol Hal ini memungkinkan karena F2 tersedia 10 mol. * Jika semua F2 habis bereaksi, maka S yang dibutuhkan .....mol S = x 10 mol F2 ..............= x 10 mol ..............= 3,33 mol Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol.
Jadi
yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S!
Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S a. mol SF6 =1 x 2 mol = 2 mol b. zat yang tersisa adalah F2, sebanyak = 10 mol – 6 mol = 4 mol F2 Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan: - setarakan reaksinya - semua pereaksi diubah menjadi mol - bagikan masing-masing mol zat dengan masing-masing koefisiennya. - Nilai hasil bagi terkecil disebut pereaksi pembatas (diberi tanda atau lingkari) - cari mol zat yang ditanya. - Ubah mol tersebut menjadi gram/liter/partikel sesuai pertanyaan. Penyelesaian: .....S .....+ .....3 F2 SF6 .................... .....2 mol ........10 mol .................... .....= 2..........= 3,33 (Nilai 2 < 3,33) Berarti zat pereaksi pembatas : S Sehingga ditulis:
.....S
.....+ .....3
F2..... SF6
.................... .....2 mol ........10 mol a. mol SF6 = x 2 mol S ...............=1 x 2 mol = 2 mol b. mol F2 yang bereaksi = x 2 mol S .................................= x 2 mol = 6 mol ....mol F2 sisa = mol tersedia - mol yang bereaksi ....................= 10 mol - 6 mol = 4 mol
Bagaimana?
Mudah bukan? Coba perhatikan lagi contoh berikut ini!
! |
2.
|
10
gram Fe dipanaskan dengan 3,2 gram S membentuk besi sulfida, menurut
persamaan:
.....Fe (s) .....+..... S (s) ..FeS (s) a. tentukan pereaksi pembatas b. gram FeS yang terbentuk c. massa zat yang tersisa ....( Ar Fe = 56 ; S = 32 ) Penyelesaian: .....Fe (s)..... +..... S (s)..... FeS (s) ......................... .....10 gram.......... 3,2 gram .....= mol ..........= mol .....= 0,178 mol .....= 0,1 mol ............................. .....= 0,178 ..........= 0,1 (Nilai 0,1 < 0,178) Sehingga: .....Fe (s)..... +..... S (s)..... FeS (s) ......................... .....0,178 ..............0,1 mol
a.
Pereaksi pembatas S
b. FeS yang terjadi = x 0,1 mol ...........................= 0,1 mol
.....g
FeS = 0,1 x Mr FeS
.............= 0,1 x 88 .............= 8,8 gram c. Fe yang bereaksi = x 0,1 ...........................= 0,1 x 56 ...........................= 5,6 gram ....Fe sisa = 10 - 5,6 gram = 4,4 gram
Agar
Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
|
LATIHAN
1.
|
0,5
mol N2 direaksikan dengan 3 mol H2 menurut reaksi:
....N2 ....+ .... H2 .... NH3 a. Tentukan pereaksi pembatas b. Berapa liter NH3 (STP) dihasilkan? c. Berapa mol zat sisa? |
2.
|
22,4
L gas SO2 direaksikan deangan 33,6 L gas O2 (STP) membentuk gas SO3. Berapa
gram SO3 yang terjadi? ( Ar S = 32 ; O = 16 )
|
Cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1.
|
Reaksi:
....N2 (g) ....+ .. 3 H2 (g) ....2 NH3 (g) ..................... ....0,5 mol .... ....3 mol ..................... ....= 0,5 ............= 1 (Nilai 0, 5 < 1) Maka pereaksi pembatas adalah N2, sehingga:
....N2
(g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
................ ....0,5 mol a. Pereaksi pembatas zat : N2 b. NH3 = x 0,5 mol = 1 mol ....L NH3 = 1 x 22,4 L = 22,4 L c. H2 yang bereaksi = x 0,5 mol = 1,5 mol ....H2 sisa = yang tersedia - yang bereaksi ...............= ( 3 – 1,5 ) mol ...............= 1,5 mol |
2.
|
Reaksi:
....2 SO2 (g) ....+.... O2 (g) ....2 SO3 (s) ............................ ....22,4 L ................33,6 L ....= mol = mol ....= 1 mol ........= 1,5 mol ........................ ....= 0,5 ........= 1,5 (Nilai 0,5 < 1,5) Maka pereaksi pembatas adalah SO2, sehingga: ....2 SO2 (g) ....+.... O2 (g) ....2 SO3 (s) ............................ ....1 mol
....SO3
..= x 1 mol = 1 mol
....g SO3 = 1 x Mr = 1 x 80 = 80 gram |
Sekarang
Anda telah selesai mempelajari semua kegiatan 2. Dan untuk memudahkan Anda
mempelajarinya. Anda perhatikan rangkuman materi berikut.
1.
|
Hitungan
kimia menggambarkan hubungan kuantitatif antar atom-atom dari unsur dalam
zat-zat dan hubungan kuantitatif antar zat dalam suatu reaksi kimia.
|
2.
|
Massa
molekul relatif atau massa rumus relatif (Mr)
.......Mr = ? ( angka indeks unsur x Ar unsur ) |
3.
|
Hipotesis
Avogadro:
Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula. |
4.
|
Konsep
mol menggambarkan keterkaitan antara mol (jumlah partikel dalam zat) dengan
massa molar atau volume molar.
........ |
5.
|
Koefisiens
reaksi dapat juga menyatakan perbandingan mol zat-zat pereaksi dan hasil
reaksi.
|
6.
|
Hidrat
: senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O)
|
7.
|
Pereaksi
pembatas adalah pereaksi yang habis bereaksi lebih dahulu dalam reaksi kimia
|
Untuk
mengetahui apakah Anda benar-benar telah paham akan materi kegiatan belajar 2,
Anda kerjakan tugas mandiri II dan jika telah selesai Anda jawab, cocokkan
dengan kuncinya yang ada pada akhir modul ini.
Selamat
Bekerja..!
A.
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kita akan menemukan, bahwa besi itu telah berubah menjadi karat besi. Jika kita timbang massa besi sebelum berkarat dengan karat besi yang dihasilkan, ternyata massa karat besi lebih besar . Benarkah demikian?
Anda yang sering melihat kayu atau kertas terbakar, hasil yang diperoleh adalah sejumlah sisa pembakaran berupa abu. Jika Anda menimbang abu tersebut, maka massa abu akan lebih ringan dari massa kayu atau kertas sebelum dibakar. Benarkah demikian?
Dari kejadian tersebut, kita mendapatkan gambaran bahwa seolah-olah dalam suatu reaksi kimia, ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi.
Pada pelajaran /modul yang lalu, Anda telah menerapkan Hukum kekkalan massa, dalam menyetarakan persamaan reaksi, artinya massa zat sebelum reaksi sama dengan massa sesudah reaksi. Untuk memahami hukum kekekalan massa, Anda dapat melakukan percobaan perorangan, atau kelompok di rumah atau di sekolah induk (jika memungkinkan).
URAIAN
Hukum-hukum Dasar Kimia, yang baru saja Anda pelajari akan Anda terapkan dalam perhitungan kimia. Melalui perhitungan kimia, Anda dapat menghitung jumlah zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi.
A. Penentuan Volume Gas Pereaksi dan Hasil Reaksi
Sebagaimana telah Anda pelajari, pada bahasan mengenai Hukum perbandingan volume, yang menyatakan bahwa : volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sam (t,p), merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana (Hukum Gay Lussac). Penemuan ini digunakan oleh Amadeo Avogadro untuk mengajukan hipotesisnya yang terkenal dan disebut hipotesis Avogadro.
Hukum-hukum Dasar Kimia, yang baru saja Anda pelajari akan Anda terapkan dalam perhitungan kimia. Melalui perhitungan kimia, Anda dapat menghitung jumlah zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi.
A. Penentuan Volume Gas Pereaksi dan Hasil Reaksi
Sebagaimana telah Anda pelajari, pada bahasan mengenai Hukum perbandingan volume, yang menyatakan bahwa : volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sam (t,p), merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana (Hukum Gay Lussac). Penemuan ini digunakan oleh Amadeo Avogadro untuk mengajukan hipotesisnya yang terkenal dan disebut hipotesis Avogadro.
Menurut
Avogadro:
“Gas-gas yang volumenya sama, jika
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan memiliki jumlah molekul yang
sama pula”
|
Gambar
06.2 Ilustrasi percobaan Avogadro
Ternyata
perbandingan volume gas dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi
gas-gas tersebut. Hal ini berarti bahwa, jika volume salah satu gas diketahui,
maka volume gas yang lain dapat ditentukan dengan cara membandingkan koefisien
reaksinya.
Contohnya:
Pada reaksi pembentukkan uap air.
........2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (g)
Jika volume gas H2 yang diukur pada suhu 25o C dan tekanan 1 atm adalah 10 liter, maka volume gas O2 dan H2O pada tekanan dan suhu yang sama dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Pada reaksi pembentukkan uap air.
........2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (g)
Jika volume gas H2 yang diukur pada suhu 25o C dan tekanan 1 atm adalah 10 liter, maka volume gas O2 dan H2O pada tekanan dan suhu yang sama dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Volume
H2 : Volume O2 = Koefisien H2 : Koefisien O2
........
Volume
O2 = x 10 L = 5 Liter
Coba Anda tentukan volume H2O
Coba Anda tentukan volume H2O
Jawab
:
Volume H2O = x 10 L = 10 Liter
LATIHAN
Volume H2O = x 10 L = 10 Liter
LATIHAN
1.
|
Tuliskan persamaan
reaksi yang menunjukkan bahwa perbandingan volume gas Nitrogen (N2), gas
Hidrogen (H2) yang bereaksi dengan Amonia (NH3) yang dihasilkan adalah : 1 :
3 : 2
|
2.
|
Gas
Metana (CH4) terbakar di udara menurut reaksi :
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (g) Jika gas Metana yang terbakar (pada suhu dan tekanan yang sama) sebanyak 1 liter : a. Berapa liter O2 yang diperlukan? b. Berapa liter uap air dan gas CO2 yang dihasilkan? |
Coba
cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN
1.
|
Perbandingan volume
:
gas N2 : gas H2 : gas NH3 = 1 : 3 : 2 Persamaan reaksinya : N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g) |
2.
|
Persamaan
reaksi :
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (g) Volume CH4 = 1 liter Maka : a. Volume O2 = x 1 L = 2 L b. Volume H2O = x 1 L = 2 L c. Volume CO2 = x 1 L = 1 |
B. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul
Relatif
Dalam struktur atom, Anda telah mempelajari bahwa atom, sangatlah kecil, oleh karena itu tak mungkin kita menimbang atom dengan menggunakan neraca.
Dalam struktur atom, Anda telah mempelajari bahwa atom, sangatlah kecil, oleh karena itu tak mungkin kita menimbang atom dengan menggunakan neraca.
“ Berdasarkan perhitungan para ahli,
satu atom Hidrogen memiliki massa 1,67 x 10 -27 Kg “
|
Untuk membandingkan massa atom yang
berbeda-beda, para ahli menggunakan skala massa atom relatif dengan lambang “
Ar “
|
Para
ahli juga menggunakan isotop karbon C-12, sebagai standar dengan massa atom
relatif sebesar 12.
Contohnya :
Massa atom rata-rata Oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom karbon - 12.
Maka : Ar O = 1,33 x Ar C-12
... ... ... .....= 1,33 x 12 = 15,96
Massa atom rata-rata Oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom karbon - 12.
Maka : Ar O = 1,33 x Ar C-12
... ... ... .....= 1,33 x 12 = 15,96
Dengan
ditetapkannya massa atom relatif karbon – 12 sebesar 12,000 , maka satuan massa
atom relatif adalah :
... ... ... ...x massa atom C-12
Massa atom relatif suatu unsur menunjukkan berapa kali lebih besar massa atom unsur itu dibandingkan terhadap
...............x massa atom C-12 atau ….
... ... ... ...x massa atom C-12
Massa atom relatif suatu unsur menunjukkan berapa kali lebih besar massa atom unsur itu dibandingkan terhadap
...............x massa atom C-12 atau ….
|
Massa
molekul unsur atau senyawa dinyatakan oleh massa molekul (Mr). Massa molekul
relatif adalah perbandingan massa molekul unsur atau senyawa terhadap x massa atom C-12.
|
Massa molekul dapat dihitung
dengan menjumlahkan Ar dari atom-atom pembentuk molekul tersebut.
Mr
= S Ar
|
Contoh Soal :
Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai berikut :
....Ca = 40
....O = 16
....H = 1
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Ca(OH)2
Penyelesaian
:
Satu molekul Ca(OH)2 mengandung 1 atom Ca, 2 atom O, dan 2 atom H
....Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + ( 2 Ar O ) + ( 2 Ar H )
.... .... .... ......= 40 + ( 2 x 16 ) + ( 2 x 1 )
.... .... .... ......= 40 + 32 + 2
.... .... .... ......= 74
Satu molekul Ca(OH)2 mengandung 1 atom Ca, 2 atom O, dan 2 atom H
....Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + ( 2 Ar O ) + ( 2 Ar H )
.... .... .... ......= 40 + ( 2 x 16 ) + ( 2 x 1 )
.... .... .... ......= 40 + 32 + 2
.... .... .... ......= 74
Jika
Anda telah paham, coba kerjakan latihan berikut.
LATIHAN:
1.
|
Diketahui
Ar Al = 27
|
|
....
.... .... ..S = 32
.... .... .... ..O = 16 Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Al2(SO4)3 |
2.
|
Diketahui
Ar Cu = 63,5
|
|
S
= 32
O = 16 H = 1 Tentukan massa molekul CuSO4 . 5 H2O |
Jika
Anda telah menyelesaikan soal tersebut, cocokkan dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI JAWABAN
1.
|
Satu
molekul Al2(SO4)3 mengandung 2 atom Al
....... ....... ....... ....... ....... ....... ..3 atom S dan ....... ....... ....... ....... ....... ....... ..12 atom O |
|
Mr Al2(SO4)3 = ( 2
x Ar Al ) + ( 3 x Ar S ) + ( 12 x Ar O )
........... .......= ( 2 x 27 ) + ( 3 x 32 ) + ( 12 x 16 ) ........... .......= 342 |
2.
|
Satu
molekul CuSO4 . 5 H2O mengandung:
.......1 atom Cu .......1 atom S .......10 atom H .......9 atom O |
|
..Mr
CuSO4. 5 H2O = (1xArCu)+(1xAr S) + ( 10 x Ar H ) + ( 9 x Ar O )
....... ....... ..........= ( 1 x 63,5 ) + ( 1 x 32 ) + ( 10 x 1 ) + ( 9 x 16 ) ....... ....... ..........= 63,5 + 32 + 10 + 144 ....... ....... ..........= 249,5 |
Benarkah
jawaban Anda? Semoga ya….
C. Konsep Mol dan Tetapan Avogadro
Apabila kita mereaksikan satu atom Karbon (C) dengan satu molekul Oksigen (O2), maka akan terbentuk satu molekul CO2. Tetapi sebenarnya yang kita reaksikan bukan satu atom Karbon dengan satu molekul Oksigen, melainkan sejumlah besar atom Karbon dan sejumlah besar molekul Oksigen. Oleh karena itu jumlah atom atau jumlah molekul yamg bereaksi begitu besarnya, maka untuk menyatakannya, para ahli kimia menggunakan “ mol “ sebagai satuan jumlah partikel (molekul, atom, atau ion).
Apabila kita mereaksikan satu atom Karbon (C) dengan satu molekul Oksigen (O2), maka akan terbentuk satu molekul CO2. Tetapi sebenarnya yang kita reaksikan bukan satu atom Karbon dengan satu molekul Oksigen, melainkan sejumlah besar atom Karbon dan sejumlah besar molekul Oksigen. Oleh karena itu jumlah atom atau jumlah molekul yamg bereaksi begitu besarnya, maka untuk menyatakannya, para ahli kimia menggunakan “ mol “ sebagai satuan jumlah partikel (molekul, atom, atau ion).
Satu mol didefinisikan sebagai
jumlah zat yang mengandung partikel zat itu sebanyak atom yang terdapat dalam
12,000 gram atom Karbon - 12
|
Jadi
dalam satu mol suatu zat terdapat 6,022 x 10 23 partikel. Nilai 6,022 x 10 23
partikel / mol disebut sebagai tetapan Avogadro, dengan lambang L atau N.
Dalam kehidupan sehari-hari, mol dapat kita analogikan sebagai “ lusin “. Jika lusin menyatakan jumlah 12 buah, maka mol menyatakan jumlah 6,022 x 10 23 partikel zat.
Kata partikel pada NaCl, H2O, N2 dapat dinyatakan dengan ion dan molekul, sedangkan pada unsur seperti Zn, C, Al dapat dinyatakan dengan atom.
Perhatikan tabel berikut.
Dalam kehidupan sehari-hari, mol dapat kita analogikan sebagai “ lusin “. Jika lusin menyatakan jumlah 12 buah, maka mol menyatakan jumlah 6,022 x 10 23 partikel zat.
Kata partikel pada NaCl, H2O, N2 dapat dinyatakan dengan ion dan molekul, sedangkan pada unsur seperti Zn, C, Al dapat dinyatakan dengan atom.
Perhatikan tabel berikut.
Tabel
06.6 Jumlah partikel dalam beberapa zat.
Rumus
kimia suatu senyawa menunjukkan perbandingan jumlah atom yang ada dalam senyawa
tersebut.
Tabel 06.7 Perbandingan atom-atom dalam H2SO4
Tabel 06.7 Perbandingan atom-atom dalam H2SO4
1 mol zat mengandung 6,022 x 10 23
partikel
|
Pahamkah
Anda? Anda perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Satu molekul air (H2O) terdapat 6,022 x 10 23 molekul H2O.
Ada berapa atom dalam 1 mol air tersebut?
Satu molekul air (H2O) terdapat 6,022 x 10 23 molekul H2O.
Ada berapa atom dalam 1 mol air tersebut?
Jawab
:
Satu molekul air (H2O) tersusun oleh 2 atom H dan 1 atom O.
Jadi 1 molekul air tersusun oleh 3 atom.
1 mol H2O mengandung 6,022 x 10 23 molekul atau
3 x 6,022 x 10 23 atom = 1,806 x 10 23 atom
Satu molekul air (H2O) tersusun oleh 2 atom H dan 1 atom O.
Jadi 1 molekul air tersusun oleh 3 atom.
1 mol H2O mengandung 6,022 x 10 23 molekul atau
3 x 6,022 x 10 23 atom = 1,806 x 10 23 atom
MASSA
MOLAR ( M )
Massa satu mol zat dinamakan massa
molar (lambang M).
Besarnya massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa molekul relatif zat yang dinyatakan dalam satuan gram |
Perhatikan
contoh pada tabel berikut :
Tabel
06.8 Massa molar beberapa zat
Massa suatu zat merupakan perkalian massa molarnya (g/mol) dengan mol zat tersebut (n).
Massa suatu zat merupakan perkalian massa molarnya (g/mol) dengan mol zat tersebut (n).
Perhatikan
contoh berikut.
Contoh:
1.
|
Jika diketahui Ar H
= 1 ; Ar O = 16
Berapa massa 2 mol H2O? Jawab : Mr H2O = ( 2 . Ar H ) + ( 1 . Ar O ) = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 16 ) = 18 Massa molar H2O = 18 g/mol Jadi massa 2 mol H2O = 2 mol x 18 g/mol = 36 gram |
2.
|
Jika
diketahui Ar C = 12 ; Ar O = 16
Berapakah jumlah mol dari 11 gram CO2 Jawab : ...Mr CO2 = ( 1 x Ar C ) + ( 2 x Ar O ) ..............= ( 1 x 12 ) + ( 2 x 16 ) ..............= 44 ...Massa molar CO2 = 44 g/mol ...Massa = M . n n = = = 0,25 mol Apakah Anda telah paham? Coba kerjakan latihan berikut! |
LATIHAN
Jika diketahui:
...Ar Al = 27
...Ar S = 32
...Ar O = 16
Ditanya :
a. Berapa massa 0,5 mol Al2(SO4)3?
b. Berapa jumlah mol dari 684 gram Al2(SO4)3?
Sudah Anda kerjakan? Cocokkan dengan kunci berikut!
Jika diketahui:
...Ar Al = 27
...Ar S = 32
...Ar O = 16
Ditanya :
a. Berapa massa 0,5 mol Al2(SO4)3?
b. Berapa jumlah mol dari 684 gram Al2(SO4)3?
Sudah Anda kerjakan? Cocokkan dengan kunci berikut!
KUNCI JAWABAN:
Mr
Al2(SO4)3 = ( 2 x 27 ) + ( 3 x 32 ) + ( 12 x
16 ) = 342
Massa molar Al2(SO4)3 = 342 g/mol
a. Massa 0,5 mol = M x n = 342 g/mol x o,5 mol = 171 gram
b.
Jadi hubungan mol suatu zat dengan massanya dapat dinyatakan sebagai berikut.
Gambar . Diagram mol – massa
VOLUME MOLAR ( Vm )
Massa molar Al2(SO4)3 = 342 g/mol
a. Massa 0,5 mol = M x n = 342 g/mol x o,5 mol = 171 gram
b.
Jadi hubungan mol suatu zat dengan massanya dapat dinyatakan sebagai berikut.
Gambar . Diagram mol – massa
VOLUME MOLAR ( Vm )
“ Volume satu mol zat dalam wujud gas
dinamakan volume molar (dengan lambang, Vm) zat tersebut”.
|
Berapakah
volume molar gas? Bagaimana menghitung volume sejumlah tertentu gas pada suhu
dan tekanan tertentu?
Dengan mengandaikan gas yang akan kita ukur bersifat ideal, maka persamaan yang menghubungkan jumlah mol (n) gas, tekanan, suhu dan volume, adalah:
Dengan mengandaikan gas yang akan kita ukur bersifat ideal, maka persamaan yang menghubungkan jumlah mol (n) gas, tekanan, suhu dan volume, adalah:
P
. V = n . R . T
|
Dimana:
....P = tekanan (satuan atmosfir, atm)
....V = volume (satuan liter, L)
....n = jumlah mol gas
....R = tetapan gas ( 0,08205 L atm/mol. ?K )
....T = suhu mutlak ( ?C + 273,15 ?K )
....P = tekanan (satuan atmosfir, atm)
....V = volume (satuan liter, L)
....n = jumlah mol gas
....R = tetapan gas ( 0,08205 L atm/mol. ?K )
....T = suhu mutlak ( ?C + 273,15 ?K )
P
. V = n . R . T V =
Jika, n = 1 mol
.......R = 0,08205 L atm/mol. ?K
.......P = 1 atm, dan
.......T = 273 ?K
Vm =
Jika, n = 1 mol
.......R = 0,08205 L atm/mol. ?K
.......P = 1 atm, dan
.......T = 273 ?K
Vm =
Vm
= 22,4 L
Menurut
hukum Avogadro:
“ Setiap gas yang volumenya sama, bila diukur pada suhu dan tekanan sama akan mengandung jumlah partikel yang sama”.
“ Setiap gas yang volumenya sama, bila diukur pada suhu dan tekanan sama akan mengandung jumlah partikel yang sama”.
Hal
ini juga berarti bahwa:
“ Setiap gas yang mengandung jumlah pertikel yang sama, pada suhu dan tekanan yang sama akan memiliki volume yang sama pula”.
“ Setiap gas yang mengandung jumlah pertikel yang sama, pada suhu dan tekanan yang sama akan memiliki volume yang sama pula”.
Pada
keadaan standar (STP atau Standard, Temperatur and Pressure yaitu suhu 0 oC,
Tekanan 1 atm); volume sejumlah gas tertentu dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
V
= n x 22,4L
|
Anda
perhatikan contoh soal berikut!
Contoh:
1.
|
Hitung volume
molekul gas CH4 pada keadaan STP!
Jawab: .....3,01 x 10 23 molekul gas CH4 = 0,5 mol .....0,5 mol gas = 0,5 mol x 22,4 L/mol .....................= 11,2 L .....Jadi volume gas CH4 tersebut = 11,2 L |
2.
|
Berapa Liter volume
17 gram gas H2S pada keadaan STP?
Diketahui Ar H = 1 ; S = 32 Jawab: .....Mr H2S = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 32 ) = 34 .....Mol H2S = = 0,5 mol .....Volume H2S = n x Vm = 0,5 mol x 22,4 L/mol ...................................= 11,2 L |
3.
|
Berapa mol gas
metana (CH4) pada keadaan standar, jika volumenya = 5,6 Liter?
Jawab: .....Mol CH = = 0,25 mol |
4.
|
Berapa
liter volumen 6 gram gas NO (Mr = 30), jika diukur pada suhu 27 oC dan
tekanan 1 atm?
Jawab: .....Mol NO = = 0,2 n = 0,2 .....P = 1 atm .....R = 0.082 .....T = 27 + 273 oK = 300 oK .....P . V = n . R .T 1 . V = 0,2 . 0,082 . 300 .....V = 164 x 3 x 10-2 .....V = 4,92 liter |
GAS-GAS PADA SUHU, TEKANAN SAMA
Menurut Avogadro:
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas dengan volume sama, mengandung jumlah molekul yang sama, karena jumlah molekul sama, maka jumlah molnya pasti sama “.
Jadi,
“Pada suhu dan tekanan yang sama (TP
sama), maka perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas”
|
|
n .......V
|
Pada (TP) ==>
|
....=
|
|
n .......V
|
Dimana:
........n1 = mol gas 1
........n2 = mol gas 2
........V1 = volume gas 1
........V2 = volume gas 2
Contoh:
Tentukan volume 22 gram gas CO2, jika pada suhu dan tekanan yang sama, 8 gram gas SO3 volumenya = 10 liter. Mr CO2 = 44, Mr SO3 = 80.
Jawab:
....Mol gas CO2 == 0,5
....Mol gas SO3 = = 0,1
Jadi,
....n1 = 0,5,
....n2 = 0,1
....V1 = ?
....V2 = 10 L
....n1 = 0,5,
....n2 = 0,1
....V1 = ?
....V2 = 10 L
Karena
suhu dan tekanan sama, perbandingan mol menunjukkan perbandingan volume gas.
n .....V.......... 0.5......
V
....=.........=> ........=
n .....V.......... 0.1......10L
....=.........=> ........=
n .....V.......... 0.1......10L
Jadi
V1 atau volume gas CO2 == 50 L
Pahamkah
Anda akan uraian di atas? Jika belum, ulangi kembali mempelajarinya….!
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust)
Pada
modul sebelumnya, Anda telah mempelajari rumus kimia senyawa. Dan Anda telah
mengenal berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih sebagai
contoh, air (H2O). Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur Hidrogen
dan Oksigen. Seperti Anda ketahui bahwa materi mempunyai massa, termasuk
hidrogen dan oksigen. Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen dan
oksigen yang terda, seorang ahli kimia Perancis, yang bernama Joseph Louis
Proust (1754-1826), mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk
air.
Tabel 06.1 Hasil Eksperimen Proust
pat dalam air?
Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen, menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun banyaknya air yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan, Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
"Perbandingan
massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap"
|
Pahamkah
Anda? Anda perhatikan contoh di bawah ini!
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
Jawab:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40.
Karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8, maka 4 gram hidrogen yang diperlukan 4 x 8 gram oksigen yaitu 32 gram.
Untuk kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa sebanyak ( 40 – 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan menghitung berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja 36 gram.
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
Jawab:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40.
Karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8, maka 4 gram hidrogen yang diperlukan 4 x 8 gram oksigen yaitu 32 gram.
Untuk kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa sebanyak ( 40 – 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan menghitung berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja 36 gram.
Ditulis
sebagai
|
H2
+
|
O2==>
|
H2O
|
Perbandingan
Massa
|
1
gram :
|
8
gram
|
9
gram
|
Jika
awal reaksi
|
4
gram
|
40
gram
|
…..
gram?
|
Yang
bereaksi
|
4
gram
|
32
gram
|
36
gram
|
Oksigen bersisa = 8 gram.
Bagaimana pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa Magnesium oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.
Tabel
06.2 Reaksi Magnesium dengan Oksigen.
1
|
Apakah
data di atas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap (Proust)? Jika
berlaku, berapa perbandingan massa magnesium dan oksigen dalam senyawa
Magnesium Oksida?
|
2
|
Dalam
senyawa AB diketahui perbandingan massa A : massa B = 2 : 1. Jika terdapat 60
gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa tersebut!
|
3
|
Perbandingnan,
massa Fe : massa S = 7 : 4, untuk membentuk senyawa besi sulfida. Bila 30
gram besi (Fe) dan 4 gram belerang (S) dibentuk menjadi senyawa besi sulfida,
berapa gram massa besi sulfida (FeS) yang dapat terjadi?
|
Jika
Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN
1.
|
Data
di atas sesuai dengan Hukum perbandingan tetap karena dari data 1, 2, 3, 4,
perbandingan massa Magnesium : massa Oksigen dalam senyawa Magnesium Oksida
selalu 12 : 8 atau 3 : 2
|
2.
|
Perbandingan
massa A : massa B = 2 : 1 jumlah perbandingan = 3. Untuk
membentuk senyawa AB
Jumlah senyawa AB = 60 gram Maka, massa A dalam senyawa tersebut = x 60 = 40 gram massa B dalam senyawa tersebut = x 60 = 20 gram |
3.
|
Perbandingan
massa Fe : massa S = 7 : 4
Bila semua unsur Fe habis, maka S diperlukan = 4 x 30 = 17,1 gram Hal ini tidak mungkin, sebab hanya tersedia 4 gram S. Jadi yang habis membentuk senyawa adalah unsur S, seberat 4 gram. Maka, Fe yang diperlukan = x 4 gram = 7 gram ............Massa FeS yang terjadi = 7 gram + 4 gram = 11 gram ................Besi (Fe) yang tersisa = ( 30 – 7 ) gram = 23 gram |
Bagaimana
jawaban Anda? Mudah-mudahan benar ya…
C. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum
Dalton)
Komposisi
kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur
bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk membentuk
suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan berbeda-beda. MIsalnya, belerang dengan oksigen dapat membentuk
senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O
dan H2O2.
Dalton
menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan
didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum Perbandingan
Berganda yang bunyinya:
“Bila dua unsur dapat membentuk lebih
dari satu senyawa, dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka
perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat dan sederhana”
|
Contoh:
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO,
N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat pada tabel berikut.
Tabel
06.3 Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram, maka perbandingan massa oksigen dalam:
N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau
.....................................1 : 2 : 3 ..: 4
Pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
Komposisi dua sample A dan B setelah dianalisa ternyata hanya mengandung atom karbon dan oksigen. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel berikut::
Tabel 06.4. Perbandingan massa karbon : oksigen.
a.
Apakah kedua sampel merupakan senyawa yang sama? Atau keduanya ....berbeda?
b. Apakah data tersebut mendukung hukum perbandingan tetap atau hukum ....perbandingan berganda?
b. Apakah data tersebut mendukung hukum perbandingan tetap atau hukum ....perbandingan berganda?
KUNCI
LATIHAN
a.
Tidak sama
b. Ya, mendukung hukum perbandingan berganda karena perbandingan massa :
Karbon : Oksigen , pada senyawa I = 4 : 11
Karbon : Oksigen , pada senyawa II = 4 : 6
Bagaiman jawaban Anda? Tentunya benar bukan?
Semoga Anda telah paham akan materi tersebut.
b. Ya, mendukung hukum perbandingan berganda karena perbandingan massa :
Karbon : Oksigen , pada senyawa I = 4 : 11
Karbon : Oksigen , pada senyawa II = 4 : 6
Bagaiman jawaban Anda? Tentunya benar bukan?
Semoga Anda telah paham akan materi tersebut.
D. Hukum Perbandingan Volume (Gay
Lusssac)
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat bereaksi dengan gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas Hidrogen dan Oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1.
Kemudian di tahun 1808, ilmuwan Perancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan menggunakan berbagai macam gas.
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat bereaksi dengan gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas Hidrogen dan Oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1.
Kemudian di tahun 1808, ilmuwan Perancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan menggunakan berbagai macam gas.
Berikut
adalah contoh dari percobaan yang dilakukan
Gambar
06.1 Percobaan Gay Lussac
Menurut
Gay Lussac 2 volume gas Hidrogen bereaksi dengan 1 volume gas Oksigen membentuk
2 volume uap air. Pada reaksi pembentukan uap air, agar reaksi sempurna, untuk
setiap 2 volume gas Hidrogen diperlukan 1 volume gas Oksigen, menghasilkan 2
volume uap air.
“ Semua gas yang direaksikan dengan
hasil reaksi, diukur pada suhu dan rekanan yang sama atau (T.P) sama.”
|
Untuk
lebih memahami Hukum perbandingan volume, Anda perhatikan, data hasil percobaan
berkenaan dengan volume gas yang bereaksi pada suhu dan tekanan yang sama.
Data hasil percobaan adalah sebagai berikut :
Data hasil percobaan adalah sebagai berikut :
Tabel
06.5 Data Percobaan reaksi gas
Berdasarkan
data percobaan pada tabel di atas, perbandingan volume gas yang bereaksi dan
hasil reaksi, ternyata berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan
tersebut sesuai dengan Hukum perbandingan volume atau dikenal dengan Hukum Gay
Lussac bahwa :
“ Pada suhu dan tekanan yang sama
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai
bilangan bulat “
|
Nah…
sekarang Anda telah selesai membahas Hukum-hukum Dasar Kimia yang meliputi
Hukum kekalan massa, Hukum perbandingan tetap, Hukum kelipatan perbandingan dan
Hukum perbandingan volume. Hukum Dasar Kimia ini akan diterapkan pada
perhitungan kimia, oleh karena itu pahamilah dengan baik, materi ini untuk
memudahkan Anda dalam mempelajari topik berikutnya.
RANGKUMAN
0 komentar:
Posting Komentar